Oleh : Fadhilah Ilmi Rahmanda (1002303 / ILKOM C1
2010)
Nyamuk merupakan
binatang kecil yang berbahaya karena bisa menimbulkan berbagai penyakit lewat
gigitannya. Mulai dari malaria hingga demam berdarah sebagai contoh nyata
penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini. Jika dilihat secara umum,
nyamuk benar-benar binatang yang tidak memiliki keuntungan apapun bagi umat
manusia. Namun lain halnya jika seekor nyamuk ditangani oleh seorang ilmuwan, seekor
nyamuk pun bisa diteliti sehingga bisa memberikan keuntungan bagi umat manusia.
Terinspirasi
dari bentuk nyamuk yang kecil, bisa terbang, dan bisa memasuki segala ruang tanpa
ada yang menyadari para ilmuwan baru-baru ini mulai mengembangkan sebuah “Robot
Nyamuk” yang lebih ditujukan untuk menjadi robot pengintai. Robot mata-mata
berbentuk nyamuk ini nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan militer
atau pertahanan negara adidaya tersebut apabila memang benar-benar terealisasi.
Dilihat dari tampilannya, robot
nyamuk ini hampir tak ada bedanya dengan bentuk nyamuk kebanyakan yang sering
berkeliaran di sekitar kita. Hanya saja robot ini mempunyai kelebihan khusus,
diantaranya mampu mengirimkan sinyal gambar dengan kamera beresolusi tinggi di
kedua matanya dan kedua matanya itulah yang berfungsi sebagai kamera pengintai.
Robot nyamuk ini memiliki persenjataan khusus untuk mempertahankan diri dari
berbagai serangan robot lain, hewan lain, bahkan manusia sekalipun. Di samping kelebihan-kelebihan
tersebut, robot ini dapat masuk hingga ke celah-celah kecil sekalipun sehingga
memungkinkan robot ini terbang ke dalam bangunan untuk
mengambil foto, catatan bahkan menyerang pemberontak atau teroris. Robot nyamuk
ini memiliki sayap
terbuat dari material ringan yang bisa menambah kecepatan saat bergerak hingga mencapai
500 km/jam.
Robot berbentuk
nyamuk ini selain dilengkapi oleh kamera resolusi tinggi, robot ini memiliki
mikrophone di mulutnya dan jelas membantu dalam operasi mata-matanya. Selain
itu menurut sumber terercaya, robot nyamuk ini pun didesain agar bisa mengambil
sampel DNA manusia dan meninggalkan jejak RFID Nano Technology yang bisa membantu proses pelacakan.
Namun di balik semua
kelebihan-kelebihan itu, pastilah muncul sebuah kekurangan tentunya. Robot
menyerupai nyamuk ini memiliki kekurangan diantaranya, robot ini sangat rentan
dengan kerusakan dikarenakan bentuk fisiknya yang kecil sehingga mudah
mengalami kecelakaan saat beroperasi. Di samping itu, komponen-komponen
pembentuk robot ini pun cukup rumit dan membutuhkan biaya yang lumayan besar
dari pembuatan satu perangkat robot saja. Sehingga dalam pengembangannya robot
ini, para ilmuwan masih terus diadakan perbaikan sehingga bisa mulai digunakan
dengan efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar